Kamis, 05 November 2009

SPINews

Penilain buku teks yang diadakan oleh Diknas mulai Mei 2009 telah menghasilkan satu keputusan kelulusan. PT Sinergi Pustaka Indonesia yang menjadi salah satu pesertanya telah mengikuti dan dinyatakan lulus untuk 8 jilid bukunya. Rabu, 3 November 2009, PT Sinergi Pustaka Indonesia telah ikut pelelangan untuk menentukan nasib kedelapan jilid buku tersebut. Buku-buku tersebut antara lain Gelora Penjaskes SD/MI Kelas II, Arena Penjaskes SMP/MTs Kelas IX, Gelanggang Penjaskes SMA/MA Kelas XI, Generasi Cyber TIK SMP/MTs Kelas VIII, Generasi Telematika TIK SMA/MA Kelas XII, Seni Rupa SMP/MTs Kelas VII-IX, Seni Teater SMP/MTs Kels VII-IX, dan Seni Tari SMA/MA Kelas X-XII.

Selamat untuk All Crew Publishing Bandung. Semoga hasilnya
sesuai dengan harapan dan terus berkarya.....

Jumat, 11 September 2009

Prisma SMA


Finding Solutions for Life untuk SMA ini hadir di tengah perkembangan zaman yang makin maju dan selalu menuntut adanya ide-ide baru yang inovatif. Metode-metode lama yang dirasakan menghambat kemajuan sudah banyak ditinggalkan. Keberadaan buku ini kiranya dapat dijadikan alternatif bagi guru maupun siswa yang ingin semakin memantapkan posisinya di dunia global.

Buku ini juga disajikan dengan konsep desain yang bertolak belakang antara sampul depan dan belakang sehingga menjadi salah satu kelebihan dari buku ini dari segi visual.

Prisma SMP

Buku Matematika Becoming the Creative Generation untuk SMP dan Buku Matematika.

Buku ini juga disajikan dengan konsep desain yang bertolak belakang antara sampul depan dan belakang sehingga menjadi salah satu kelebihan dari buku ini dari segi visual.

Selasa, 08 September 2009

Pssst... Ada Apa di Atas Bukit



Judul : Pssst... Ada Apa di Atas Bukit
Penulis : Iw0k Abqary, Dewi Cendika, Ryu Tr, Indah Juli, Ririn Setyowati, & Dewi ‘Dedew’ Rieka

ISBN : 978-979-19749-0-5

Ukuran : 11,5 x 17 cm

Warna : Hitam putih

Halaman : 272


Bintang, si anak kota, benar-benar kecewa saat harus pindah ke desa. Suasana desa yang membosankan dan anak-anak kampung yang norak membuatnya ingin kembali ke Jakarta. Namun, begitu mendengar ada sebuah misteri di atas bukit, kekesalan Bintang teralihkan. Bersama keempat temannya yang tergabung dalam kelompok detektif, ia mencoba menyelidiki misteri tersebut. Meski orang-orang desa mengecap bukit tersebut angker dan berhantu, keberanian mereka tak pernah tergoyahkan. Berhasilkah mereka mengungkap misteri di atas bukit? Ikuti petualangan kelima detektif yang kocak, cerdik, seru, dan penuh ketegangan ....

Sang Dewi


Judul : Sang Dewi
Penulis : Ganda Pekasih

ISBN : 978-979-19748-1-3

Ukuran : 11 x 17,5 cm

Warna : Hitam putih

Halaman : 160


Sang Dewi merupakan seorang pengusaha wanita yang sukses, namun memiliki masa lalu yang cukup kelam. Kisah cintanya dengan seorang pemuda bernama Rio harus kandas karena perbedaan status sosial. Dia pun harus meninggalkan bayi perempuannya di sebuah panti asuhan. Namun, profesinya sebagai pimpinan sebuah rumah produksi membawanya bertemu kembali dengan anak yang telah ditelantarkannya saat dia bekerja sama dengan Tohpati, seorang kepala produksi di sebuah stasiun televisi. Akankah Bulan atau Marilyn, anak yang telah ditelantarkan oleh Dewi, menerima kembali kehadiran ibunya? Bagaimana pula keadaan Rio setelah dipaksa berpisah dengan Dewi?

Tabir


Judul : Tabir
Penulis : Moch. Irfan Hidayatullah

ISBN : 978-979-19748-4-4

Ukuran : 11 x 17,5 cm

Warna : Hitam putih

Halaman : 272


Bagi Robbi, kehidupan adalah segala kemudahan dan kecukupan yang ia peroleh sejak kecil. Dari orang tuanya yang kaya-raya, ia selalu mendapatkan apa yang ia inginkan. Hidup baginya selalu mudah, selalu datar, tanpa tantangan, tanpa perjuangan. Sampai dia bertemu dengan Robbani. Melihat Robbani seperti melihat dirinya di cermin. Terlalu banyak kemiripan. Rupa, gerak-gerik, sampai kebiasaan, nyaris sama. Rasa penasaran menggugahnya, memunculkan sebuah pertanyaan. Adakah sesuatu di masa lalunya yang tidak ia ketahui? Fakta bahwa ia secara fisik begitu berbeda dari kedua orang tuanya, fakta bahwa ayahnya selalu mengelak setiap ia mempertanyakan asal-usulnya semakin menguatkan keinginan Robbi untuk menguak tabir masa lalunya yang selama hampir 20 tahun, nyaris sempurna ditutupi.

Senin, 07 September 2009

Kebaya Wungu



Judul : Kebaya Wungu
Penulis : Zara Zettira ZR

ISBN : 978-979-19748-3-7

Ukuran : 11 x 17,5 cm

Warna : Hitam putih

Halaman : 240

Harga : Rp58.000,00


Novel ini terinspirasi oleh tokoh Ratu Ayu Kencana Wungu yang memberikan kesan mendalam di hati Zara sebagai perempuan pemberani (termasuk berani memberontak dari norma-norma pada masanya demi kebenaran, keadilan, dan kesetiaan pengabdian). Lebih dalam lagi adalah nilai-nilai norma masyarakat yang terus berubah dari zaman ke zaman ikut mewarnai perjalanan hidup karakter tokoh wanita “Zainab“ di novel ini. Bahwa benar dan salah itu relatif sifatnya bergantung pada kultur budaya masyarakat yang bersangkutan. Namun, tetap ada kebenaran yang hakiki dan sejati yang tidak bergantung pada apapun karena setiap orang telah dilahirkan dengan pengetahuan akan kebenaran sejati itu. Hanya saja banyak di antara kita yang melupakannya, tidak mau mengakui atau terlalu sibuk untuk memikirkan kebenaran aja.

The Adventure of Sir Luck Helm


Judul : The Adventure of Sir Luck Helm
Penulis : Aan Wulandari, Bainah Sari Dewi, Sri Zein, dan Tethy Ezokanzo
(Forum Lingkar Pena Jepang)
ISBN : 978-979-18880-0-4

Ukuran : 11 x 17,5 cm

Warna : Hitam putih

Halaman : 192

Harga : Rp29.000,00


Sapan kehilangan job kuli dan ngojegnya. Demi menyambung hidup, dia berpikir keras apa yang bisa dilakukan. Lalu terlintas dalam pikirannya untuk menjadi detektif seperti Sherlock Holmes. Menjelmalah Sapan menjadi Sir Luck Helm. Jika Sherlock Holmes dijuluki detektif konsultan karena brilian memecahkan kasus tanpa harus beranjak dari meja kerjanya, maka Sir Luck Helm lebih super duper brilian karena kasus dan solusi datang sendiri tanpa harus dipecahkan. Karena dialah Sir Luck Helm si detektif kebetulan. Kebetulan kasus datang sendiri dan kebetulan terpecahkan sendiri. Bagaimana bisa si Sapan mahasiswa kucel yang tulalit itu jadi Sir Luck Helm yang so lucky so briliant so amazing? Ikuti jejaknya dalam kasus per kasus yang penuh tawa.

Si Dodol vs Si Gokil



Judul : Si Dodol vs Si Gokil

Penulis : Sigit Rais dan Indra Permana
ISBN : 978-979-18880-1-1
Ukuran : 12,5 x 17,5 cm
Warna : Hitam putih
Halaman : 176
Harga : Rp28.000,00

Orang bilang, cowok sama cewek tuh beda dalam nyikapin suatu masalah. Cowok biasanya lebih sering pake logika, sementara cewek lebih sering pake perasaan. Apa bener kayak gitu? Ssst.. ternyata di kubu cowok juga pada beda-beda kok dalam ngadepin masalah, apalagi nyangkut yang namanya cintrong alias cinta. Nggak percaya? Simak aja duel seru antara dua cowok, si Dodol sama si Gokil, yang bakalan nyablak tentang cinta dan berbagai hal yang nyangkut tentang itu. Ada tentang love at the first sight, susahnya bilang jadian, patah hati, kekasih gelap, serunya jadi jomblo, first kiss, cara ngelupain mantan, ngadepin berbagai tipikal cewek, juga tips nembak cewek yang gokil dan dodol. Jadi lo termasuk yang mana? Makhluk Dodol atau Gokil nih? Penasaran, kan? Baca aja buku ini sampe tamat, mat, mat.....

Perempuan Makan Perempuan



Judul : Perempuan Makan Perempuan

Penulis : Iftida Yasar
ISBN : 978-979-19748-1-3
Ukuran : 12,5 x 17,5 cm
Warna : Hitam putih
Halaman : 256
Harga : Rp57.000,00

Membahas persoalan perempuan seakan tidak pernah ada habisnya. Terlahir sebagai makhluk yang mulia, perempuan mengemban amanah untuk melahirkan generasi penerus, menjaga kehormatan keluarganya, dan mewariskan nilai-nilai yang baik bagi keturunannya. Begitu mulianya tujuan penciptaan perempuan, masih adakah perempuan yang lupa akan kodratnya? Bagaimana halnya dengan perempuan yang mengambil hak perempuan lain, perempuan yang membangun kebahagiaan di atas perempuan lain? Terinspirasi oleh kasus dan kisah seputar perempuan, buku ini mengajak pembaca untuk merenung: Jika kita adalah perempuan, sudahkah menjadi perempuan yang mampu menjaga citra diri dan sadar akan kodratnya? Jika kita adalah laki-laki, sudahkah memperlakukan perempuan dengan benar tanpa mencoreng kemuliaannya?